Selasa, 22 Desember 2009

Mengenalkan Uang kepada Anak Kita

Kalau sebelumnya saya banyak mengulas bagaimana kita melakukan perencanaan keuangan. Kali ini saya ingin sedikit mengupas bagaimana cara mengajari anak tentang uang, karena saya yakin kebanyakan kita menginginkan anak-anaknya menjadi orang-orang yang menghargai uang, tahu bagaimana mencarinya dan bagaimana menempatkan dan membelanjakan uang tersebut. Kita juga berharap anak-anak kita tidak menjadi generasi pemboros yang hanya bisa membelanjakan uang saja.

Teman, apa yang menjadi kebiasaan kita hari ini dalam mengelola uang, tanpa kita sadari sesungguhnya adalah apa yang kita terima, lihat, pelajari, amati dari para orang tua kita dulu. Selagi kecil, orang tua kita tak secara khusus memberikan pengajaran tentang keuangan kepada kita, karena kebanyakan mereka berpandangan bahwa pengetahuan tentang bagaimana mengelola uang akanlah tumbuh dan bisa secara alami. Padahal pandangan ini tidak sepenuhnya benar, bagaimanapun seorang anak sangat membutuhkan bimbingan orang tua untuk mendapatkan pengajaran tentang uang.

Apalagi, zaman semakin modern yang sangat memungkinkan seseorang untuk dapat melakukan transaksi secara cepat, mudah, dan tidak lagi terkontrol. Lahirnya kartu ATM, kartu kredit, internet banking sangat mempengaruhi pola konsumsi saat ini. Jadi satu-satunya cara untuk menghindari anak dari kecelakaan keuangan adalah dengan mengajari anak sejak dini bagaimana mengelola keuangannya sendiri secara cerdas dan bijaksana.

JANGAN BERLEBIHAN

Para orang tua harus menyadari bahwa, mengekang anak dan mengontrol berlebihan bagaimana akan mengelola uangnya adalah bukan solusi untuk menjadikan anak menjadi bijaksana dalam menggunakan uang. Kontrol yang belebihan ini akan memberikan dampak kurang mandiri dan bertanggungjawabnya anak terhadap uang yang ia miliki. Cara terbaik justru dengan memberikan kebebasan anak untuk mengatur keuangannya sendiri. Ajari anak kita tentang pola konsumsi yang baik, berinvestasi dan menabung lalu beri kesempatan ia mempraktekkannya.

Biarkan anak kita membelanjakan uangnya, ketika kita melihat bahwa telah terjadi kesalahan dalam membelanjakan uangnya, saat itulah kita memberikan pandangan yang bijak mengenai kekeliruaanya. Semisal ketika anak Anda menggunakan uangnya secara berlebihan untuk jajan atau membeli mainan, katakan kepadanya, “alangkah baiknya jika uang itu disisihkan untuk ditabung di Bank karena uang kita akan bertambah banyak,” ajak dia untuk bisa menghabiskan makanan yang kita sediakan di rumah. (bersambung)

Tidak ada komentar: