Selasa, 09 Juni 2009

Ayo Segera Siapkan Dana Pendidikan Anak Anda


Seorang teman mengeluh kepadaku...... ”Uh... sekolah zaman sekarang pusing ngurusnya, bingung mo masukin anak sekolah, mahal banget....” emangnya berapa pak, tanyaku... ”masuk SDIT uang masuknya ajah Rp6,5 juta”. ”Itu murah pak”, jawabku. ”kemaren di sekolah anakku masuk TK ajach Rp 8 juta-an”,tambahku. Itulah sekelumit dialogku dengan seorang teman yang mengeluhkan biaya pendidikan saat ini.

Beberapa minggu kemudian, temanku mengontakku... ”pak, tolong cariin pembeli dong aku mo jual laptopku, biaya masuk sekolah dah jatuh tempo” Karena sayang dan cintanya yang amat tinggi kepada anaknya tersebut, temanku rela menjual Laptopnya yang kebetulan baru dia beli 4 bulan lalu. Dan setahuku laptop tersebut adalah perangkat utama yang dia gunakan untuk mencari nafkah sehari-hari.

Kita mafhum bahwa biaya pendidikan saat ini sangatlah mahal. Memang ada sekolah murah. Tapi, rasanya banyak orang yang gak tega memasukkan anak ke sekolah tersebut, karena khawatir kualitas pendidikannya rendah. Kita bisa membayangkan kalau pendidikan dasar saja dah mahal bagaimana biaya di perguruan tinggi. Apalagi perguruan tinggi sekarang sudah ”diprivatisasi” melalui Undang-Undang BHP. Berapa dana yang harus kita siapkan nanti, 10 sd 13 tahun yang akan datang... tentu akan lebih mahal lagi.

Belajar dari pengalaman temanku, lewat tulisan ini saya ingin berbagi dengan teman-teman. Banyak di antara orang tua yang ¬ telah sadar bahwa pendidikan itu sangat penting ¬tetapi saya melihat masih sedikit yang mempedulikan persiapan dana pendidikan itu sendiri. Seperti pengalaman teman saya tadi. Seandainya saja ia menabung Rp 200 ribu sebulan ketika anaknya masih berusia 1 tahun. Saya memastikan ia tak lagi harus menjual laptop kesayangannya. Jadi penting ga sich kita menyiapkan dana pendidikan sejak sekarang?

Setidaknya ada 5 hal kenapa kita mesti menyiapkan dana pendidikan anak kita sedini mungkin:

1. Saat ini biaya pendidikan sangat mahal
Saya ingat betul ketika masuk kuliah 11 tahun lalu di sebuah Universitas Negeri di Jakarta, saya hanya membayar uang masuk kuliah sebesar Rp 500.000,- dan uang semesteran hanya sebesar Rp 254.000,-. Dan sekarang ketika saya bertanya dengan salah seorang mahasiswa di almamater saya tersebut ia harus mengeluarkan uang masuk hampir Rp 10 juta dengan uang semesteran lebih dari Rp 2juta. Teman contoh di atas adalah untuk kampus negeri dan memang terkenal paling murah di Jakarta. Tentu kita bisa membayangkan bagaimana kampus swasta papan atas atau menengah, tentu lebih mahal lagi. Dan konon untuk uang masuk saja ada kampus yang memumungut biaya sampai Rp 100 juta. Coba kita bayangkan ke depan andaikan sekarang anak kita berusia 3 tahun berarti 15 tahun yang akan datang. Pasti ini akan membuat kita sesak nafas.

2. Inflasi yang Tinggi untuk Biaya Pendidikan.
Setelah kita tahu bagaimana mahalnya biaya pendidikan, kita juga harus menyadari bahwa perekonomian dunia tak pernah lepas dari inflasi. Kami ingat betul inflasi lebih dari 70% pernah terjadi di tahun 1998. Dan rata-rata inflasi kita 6 s/d 12 persen. Jika kita ambil rata-rata saja 10 % pertahun, kita bisa memperkirakan biaya pendidikan tinggi untuk anak kita 15 tahun kemudian jika biaya masuknya saja sekarang Rp 10 juta berarti sebesar hampir Rp 42.0000.0000,00 dan jika uang masuknya Rp 100.000.000,00 saat ini berarti 15 tahun yang akan datang kita harus menyiapkan dana Rp 420.000.000,00.

3. Standar Pendidikan yang Terus Meningkat
Perkembangan zaman yang begitu pesat membuat standar kehidupan menjadi meningkat pula. Untuk dapat eksis dalam kompetisi ke depan tentu sangat membutuhkan kualitas SDM yang hebat. Hal ini tentunya sangat membutuhkan tenaga-tenaga terdidik. Saat ini kita bisa menyaksikan bagaimana sulitnya mencari pekerjaan bagi lulusan SMA dan S1. Apatah lagi nanti 15 tahun kemudian, tentunya standar pendidikan minimal akan lebih tinggi lagi.

4. Perkembangan Ekonomi tak Selamanya Baik
Analis ekonomi mengatakan bahwa tahun 2008 ekonomi dunia berada dalam kondisi buruk dan tahun 2009 sampai 1 tahun ke depan kecenderuangan ekonomi masih akan buruk. Kita tak menyangka kalau Amerika yang ekonomi negaranya dikagumi banyak orang ternyata harus terpuruk. Ratusan perusahaan besar di negeri Paman Syam tersebut banyak yang bangkrut. Hal ini pun membawa dampak negatif kepada ekonomi kita. Ke depan ketidakpastian ekonomi pun tetap menghantui negera kita, karena interdependensi ekonomi dunia adalah keniscayaan. Sebagian kita merasakan dampak buruk ekonomi dunia ini terhadap penghasilannya. Jadi bukan tidak mungkin kita yang hari ini tak merasakan, akan ikut juga merasakan dampaknya terhadap ekonomi keluarga kita.

5. Banyak Resiko terhadap Tubuh kita
Kita kadang sering tidak menyadari bahwa tubuh kita lambat laun menua. Semakin tubuh kita menua semakin banyak problem menghampirinya. Mulai dari tenaga yang tak sekuat dahulu, mudah capek, cepat lelah, bahkan gampang sakit-sakitan. Jika ini terjadi maka produktifitas kita dipastikan akan menurun. Bukan tidak mungkin suatu saat kita tak mampu lagi bekerja karena terkena risiko tubuh yang kita tak kehendaki, semisal penyakit atau cacat permanen. Tentu kita berharap dan berdoa kepada Tuhan untuk terhidndar dari hal ini. Jadi, sangat urgen bagi kita yang ingin melihat anak kita tumbuh menjadi sosok yang melampaui kesuksesan kita untuk menyiapkan dana pendidikan selagi kita masih mampu berbisnis atau bekerja.

Setidaknya 5 hal di atas bisa menjadi pertimbangan teman-teman untuk mau dan bisa menyiapkan dana pendidikan anak-anaknya dari sekarang..... salam Bahagia

Bagi Teman-teman yang mo sharing tentang hal di atas. Bisa janjian dengan saya. Silahkan telpon/sms saya di nomor (021) 68962925. Kita bisa bertemu di kantor saya Menara Thamrin Lt.17. atau bisa janjian di tempat lain yang dikehendaki...

Tidak ada komentar: