Senin, 15 Juni 2009

Investasi Emas, Asuransi Pendidikan atau Dana Pensiun?


Seorang teman bertanya kepadaku, apakah investasi emas lebih baik daripada asuransi dana pendidikan dan asuransi dana pensiun? berikut jawabanku:

Mbak/ibu Uchi terima kasih atas pertanyaan yang disampaikan kepada kami. Pada prinsipnya semua investasi yang ibu sebutkan adalah baik. Saya tidak bisa menjawab mana yang lebih baik, karena ketiga hal yang ibu sebutkan di atas semua kita butuhkan. Persoalannya adalah apa yang harus kita dahulukan? Investasi melalui emas atau ikut program asuransi pendidikan/dana pensiun. Jadi untuk menjawab itu, saya akan menjelaskan sedikit tentang masing-masing produk investasi di atas.

Saya ingin menjelaskan sedikit sebelum kita mengambil kesimpulan mana yang penting/perlu kita lakukan untuk mengembangkan keuangan kita. Investasi adalah menyisihkan dana untuk ditempatkan pada aset-aset yang diharapkan akan mengalami pertumbuhan nilai (yield) yang lebih baik dari tabungan. Investasi ini akan digunakan untuk kebutuhan di masa mendatang yang relatif agak panjang, seperti persiapan dana untuk anak kuliah, persiapan pensiun dan lain sebagainya. Investasi dalam produk keuangan bisa dilakukan dengan cara membeli saham, reksa dana, obligasi, atau alternatif investasi lainnya.

Kita juga mengenal emas sejak lama sebagai instrumen investasi. Kenapa logam mulia ini digunakan sebagai alat investasi? karena nilainya yang sangat stabil dan tidak memiliki dampak inflasi (zero inflation effect). Sebagai contoh: pada zaman nabi Muhammad saw untuk membeli seekor kambing (qibas) dibutuhkan 2 Dinar (dinar adalah koin emas yang digunakan untuk alat tukar yang terbuat dari emas 22 karat dg berat 4,25 gram), dan sekarang ketika kita ingin membeli 1 ekor kambing yang paling bagus sekalipun dengan menggunakan 2 koin emas dinar tersebut masih sangat mungkin bahkan kita masih mendapatkan kembaliannya. Harga dinar hari ini Rp. 1,342,740 atau harga emas 22 karat sebesar Rp 285,208. Stabilitas kurs emas bahkan bisa melampaui nilai Dollar. Ini artinya harga emas berbanding lurus dengan tingkat inflasi dan perubahan harga mata uang Dollar Amerika. Jadi kalau inflasi meningkat atau mata uang Dollar Amerika meningkat, maka harga emas pun ikut meningkat.

Keuntungan lainnya, harga emas dipatok dalam US$. Kalau terjadi peningkatan nilai US$, Anda dapat dua keuntungan sekaligus, yaitu dari kenaikan Dollar dan kenaikan harga emas itu sendiri. Namun, bila terjadi sebaliknya, hal ini bisa jadi pedang bermata dua tapi trendnya kenaikan harga emas selalu di atas harga Dollar.
Bila dibandingkan dengan berinvestasi langsung di mata uang US$, emas lebih menguntungkan. Di Indonesia, money changer relatif rewel. Mereka menghargai murah mata uang keluaran lama atau mata uang yang terlipat. Belum lagi ada risiko nomer seri palsu. Akibatnya, menyimpan mata uang USD harus selalu diperbarui. Berbeda dengan emas yang bisa dibeli dan didiamkan saja beberapa lama.

Selain koin emas dinar, Kita juga mengenal 2 macam produk emas lainnya, yakni: emas perhiasan dan batangan. Jika Anda membeli perhiasan emas, berarti kita membayar harga emas tersebut ditambah dengan ongkos pembuatan perhiasan tersebut. Artinya: makin rumitdan elok modelnya makin banyak uang yang kita bayarkan untuk ongkos pembuatannya. Tetapi ketika kita menjualnya, biasanya kita akan menerima harga emasnya saja. Sedangkan ongkos pembuatannya menjadi biaya yang harus kita keluarkan. Sedangkan emas batangan adalah emas yang tidak berbentuk perhiasan. Jika kita membeli emas batangan, kita hanya membayar harga emasnya saja, begitu juga ketika Anda akan menjualnya.

Kekurangan investasi emas terutama pada segi storage dan handling. Menyimpan “hard asset” seperti emas relatif beresiko dan mahal. Selain itu, apabila penyimpanan kurang baik, walau dibungkus protective cover, memungkinkan terjadinya oksidasi dan perubahan warna. Khusus emas berbentuk koin, kalau jatuh, penyok, atau cuil (chipped), sulit untuk di-treatment ulang dan bisa mengurangi harga. Kalau saya bilang, emas kurang cocok buat mereka yang ceroboh atau sembrono.
Selain itu, jika kita memiliki emas yang cukup banyak mungkin kita akan khawatir jika melakukan penyimpananannya di rumah sendiri. Tentu ini problem buat kita. Jangan sampai harta kita justru mengganggu perkebangan psikologis kita akibat ketakutan dan kekhawatiran yang tinggi terhadap resiko kecurian. Memang ada solusinya dengan menyimpan pada bank dalam safe deposit box. Tentunya ini memerlukan biaya. Minimal per tahun sekitar Rp 400-700ribuan.
Selanjutnya perlu sedikit saya jelas apa itu produk asuransi. Asuransi secara sederhana dapat digambarkan sebagai suatu mekanisme transfer resiko (risk transfering) keuangan dari satu pihak kepada pihak lain atau dalam konsep asuransi syariah dimaksudkan sebagai upaya tolong menolong antara sesama peserta dengan jalan mengshare resiko kepada seluruh anggota. Resiko musibah bisa terjadi pada kita, hal ini tentu akan menimbulkan resiko keuangan. Sebut saja, seorang pekerja bisa saja mengalami resiko cecat tetap, penyakit kritis, ataupun meningal dunia dalam hidupnya jika ini terjadi bukan tidak mungkin ia kehilangan incomenya. Hal ini bisa diminimalisir dengan kita ikut program asuransi. Jadi jelas, kegunaan produk asuransi adalah untuk ‘tempat bergantung’ dalam menghadapi keadaan yang tidak diinginkan dan memerlukan biaya besar, seperti operasi, atau ketika mengalami penyakit kritis sampai ke musibah kematian. Dengan produk ini, beban keuangan yang seharusnya Anda tanggung dapat dialihkan (risk transfering) ke perusahaan asuransi atau dalam produk syariah dilakukan (risk sharing) ke semua anggota/peserta asuransi.

Lalu apa asuransi pendidikan itu? Asuransi Pendidikan adalah asuransi yang memberikan dua fungsi (asuransi dwiguna) yaitu fungsi proteksi dan fungsi investasi. Ia memberikan fungsi proteksi dengan menanggung resiko kematian atas Anda, yaitu menjanjikan sejumlah tertentu uang jika Anda mengalami kematian. Biasanya uang pertanggungan yang diberikan disesuaikan dengan biaya pendidikan anak yang sudah disepakati dalam polis. Asuransi ini juga berfungsi sebagai investasi dengan mengelola dan menginvestasikan sebagian premi yang Anda bayarkan. Sebagai gantinya, perusahaan asuransi akan memberikan sejumlah dana yang besarnya sudah disepakati dalam polis dan waktu pembayarannya juga dijadual dalam polis agar sesuai dengan waktu sekolah si anak.

Selanjutnya apa itu Asuransi Dana Pensiun? Prinsip dasarnya sama seperti asuransi pendidikan seperti saya jelaskan di atas. Asuransi Dana Pensiun adalah asuransi yang memberikan proteksi keuangan terhadap risiko meninggal dunia dan sekaligus berfungsi sebagai tabungan untuk persiapan di masa pensiun. Lebih jauh, asuransi ini memberikan perlindungan keuangan (income protection) kepada ahli waris peserta, jika peserta meninggal dunia dalam masa asuransi ataupun jika peserta masih hidup pada akhir masa asuransi. Santunan yang akan diterima oleh peserta atau ahli warisnya dapat dibelikan anuitas yang memberikan uang secara berkala setiap bulan kepada peserta atau ahli warisnya.


Jika Anda mengikuti program asuransi dana pensiun ini tentunya Anda harus membayar premi, bisa tahunan atau bulanan. Jika Anda masih hidup sampai memasuki saat pensiun, maka Anda biasanya diperbolehkan memilih untuk mendapat sejumlah uang secara lumsump (biasanya 100 persen dari manfaat asuransi) atau memilih untuk mendapatkan uang pensiun setiap bulan secara berkala (anuitas). Nah, yang menarik di sini, jika peserta meninggal sebelum pensiun (misalkan karena sakit) istri atau anak akan mendapatkan uang pertanggungan asuransi (biasanya 100 persen) dari manfaat asuransi atau pembayaran uang pensiun secara berkala sampai meninggal dunia.
Jika peserta meninggal dunia karena kecelakaan, istri akan menerima manfaat asuransi (biasanya 200 persen dari manfaat asuransi). Tapi tentunya setiap produk bisa saja memiliki fitur yang berbeda-beda dalam memberikan fasilitas proteksi ini. Jadi penting sekali bagi Anda untuk teliti sebelum membeli. Pilihlah perusahaan asuransi dengan peringkat yang bagus. Ini bisa dilihat pada beberapa majalah yang secara berkala mengeluarkan peringkat perusahaan asuransi.

Dari uraian di atas, menurut saya kita membutuhkan ketiganya. Lalu mana yang harus kita pilih terlebih dahulu? Sebelum kita berinvestasi ada baiknya kita mengenal dulu piramida keuangan. Piramida keuangan ini menggambarkan step-step berinvestasi. Ke depan nanti secara bertahap akan saya jelaskan. Dalam piramida keuangan, setidaknya ada 6 pos keuangan yang harus kita penuhi terdahulu sebagai fundamental keuangan keluarga kita sebelum kita berinvestasi. Hal ini harus kita penuhi agar ketika investasi kita tak membuahkan hasil, kita masih tetap survive dan tidak terlalu terpukul/shock karena kita masih mampu memenuhi pos-pos urgent dalam pengeluaran rumah tangga kita. Pertama adalah kebutuhan pokok rumah tangga, jadi jangan ngomong soal investasi kalau untuk memenuhi kebutuhan pokok saja kita tak mampu. Selanjutnya adalah dana darurat (emergency fund), setelah memenuhi kebutuhan pokok kita harus mengisi pos dana darurat yang jumlahnya 3-6 bulan biaya rumah tangga kita. Bentuknya harus dana liquid (uang tunai atau simpanan tabungan di bank).

Berikutnya ke-3 s/d ke-6 masing-masing kita harus memiliki proteksi keluarga, dana pendidikan anak, dana pensiuan dan persiapan warisan (estate planning). Pos ketiga sampai keenam ini sangat penting untuk dipenuhi, kita harus mampu menyisihkan pendapatan kita untuk keempat pos di atas. Selanjutnya barulah kita memasuki ranah investasi lainnya. Jadi menurut saya sangat baik jika kita memiliki investasi emas karena ia akan mampu meng”hedging” (melindungi) nilai uang kita dari inflasi. Namun demikian, sudah selayaknya kita memiliki polis asuransi pendidikan untuk anak kita yang akan melindungi cita-cita mereka untuk mengejar mimpinya dan dana pensiun juga amat penting kita miliki karena saya yakin semua orang menginginkan ketika masa pensiunnya tiba ia tak capek lagi untuk bekerja keras memenuhi biaya-biaya hidupnya di hari tua. Kita juga merindukan di kala pensiun kelak, hari-hari dijalani dengan santai, senang dan bahagia. Ketika kita mengikuti program asuransi dana pensiun kita juga sekaligus bisa mengambil program persiapan warisan, karena kita bisa menentukan berapa nilai pertanggungan yang mau kita wariskan ke anak-anak kita. Semoga ibu Uci memahaminya. Selamat berinvestasi. Sukses dan salam bahagia.

Nur Jamaludin (Bintaro 15 Juni 2009)
Catatan: Bu Uci saya siap membantu ibu jika akan mengambil produk asuransi yang baik. Telp saja saya di nomor (021) 68962925.

Tidak ada komentar: