Sabtu, 20 Juni 2009

Sudahkah Anda Merencanakan Masa Pensiun Anda?


Hasil survey Majalah MARKETING tentang prilaku konsumen Indonesia sebagian besar konsumen Indonesia memiliki karakter unplanned. Konsumen Indonesia biasanya suka bertindak last minute, mayoritas konsumen kita juga suka berpikir jangka pendek dan sulit diajak berpikir jangka panjang. Masih banyak konsumen Indonesia yang tidak melakukan perencanaan keuangan untuk masa depannya bahkan mereka tidak mempersiapkan rencana apapun jika terjadi sesuatu di masa mendatang. (Survey yang dilakukan oleh Majalah MARKETING & diterbitkan pada Edisi Khusus/II/2007).


Sebuah survey lainnya oleh LIMRA (Life Insurance Marketing Research Association) yang dilakukan terhadap 100 orang muda yang berusia 25 tahun dan apa yang terjadi pada mereka 40 tahun kemudian yaitu pada usia 65 tahun, hasilnya sangat mengejutkan :


1% yang menjadi kaya (secara financial),
4% memiliki keuangan yang mandiri
5% masih bekerja,
12% bangkrut,
36% sudah meninggal,
54% mengandalkan kehidupannya pada anak, panti Jompo atau sumbangan orang lain.

Majalah SWA edisi Juli 2004 juga pernah menurunkan hasil survey Perencanaan Keuangan yang hasilnya ternyata 80% eksekutif terancam miskin dihari tuanya karena mereka konsumtif, besar pasak dari pada tiang dan investasi yang kacau.


Survey lainnya yang dilakukan oleh CitiBank tentang Financial Quotient, dikutip oleh Majalah FEMINA edisi No.02/XXXVI, mengatakan bahwa 6 dari 10 orang Indonesia tidak yakin Tabungan mereka akan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan financial dan membawa mereka dalam kehidupan nyaman dimasa pensiun.

Sifat konsumen yang cenderung tidak memiliki rencana ini terlihat dari masih banyaknya konsumen Indonesia yang tidak melakukan perencanaan keuangan atau tepatnya proteksi keuangan untuk masa depannya bahkan mereka tidak mempersiapkan rencana apapun jika terjadi sesuatu di masa mendatang. Menurut data AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia), saat ini baru 5% dari 230 juta penduduk Indonesia yang memiliki polis asuransi jiwa. Itupun sebagian besar ikut asuransi karena perusahaan tempat mereka bekerja memberikan fasilitas asuransi. (Kontan No. 34-XII, 23-29 Mei 2008).

Tahukah Anda berapa yang harus Anda sediakan untuk Pensiun Anda?
Jumlah yang Anda sediakan adalah sejumlah minimal 80% dari biaya hidup Anda setahun saat ini ditambah inflasi selama kurun Anda menabung dari Anda dikali masa pensiun yang Anda kehendaki semisal (15 tahun, ini jika Anda ingin pensiun di usia 55 th).

Jika Anda berpengeluaran Rp 120 juta setahun dan Anda berusia 3o tahun saat ini maka saat Anda pensiun diusia 55 tahun dengan asumsi hidup Anda sampai usia 70 tahun maka 15 tahun masa pensiun tersebut Anda harus menyiapkan dana sejumlah Rp. 11,136,022,698
untuk biaya hidup Anda selama 15 tahun. Sudahkah Anda menyiapkan dana sejumlah ini? Jika belum, ayo kita bisa mulai saat ini. Berinvestasi selagi mudah akan memberikan return yang lebih besar. Tidak ada waktu untuk menunda,semakin cepat semakin baik.

Nur Jamaludin
Financial Advisor @ Prodigy
Menara Thamrin Lt 17
Jakarta

NB: Kepada teman-teman yang ingin sharing bagaimana menyiapkan dana pensiun sejak dini silahkan hubungi kami (021) 689629 25. Kami bersedia menghitungkan kebutuhan Anda dan memberikan solusi untuk hal ini.

Jumat, 19 Juni 2009

Perencanaan Keuangan (bag ke-2)


Setelah sebelumnya saya memposting urgensi perencanaan keuangan dari persfektif alquran surat Al Hasyr:18 dan An Nisa:9. Kali sedikit saya mengulas apa sich perencanaan keuangan itu dan apa saja tahapan yang diperlukan untuk membuat perencanaan keuangan yang baik bagi keluarga Anda.

Perencanaan kuangan adalah sebuah upaya mengelola keuangan dengan cara bijak guna memenuhi cita-cita dan harapan-harapan kita pada masa yang akan. Seperti kita ketahui banyak cita-cita dan keinginan kita dalam hidup ini di antaranya adalah: pensiun di usia yang tak terlalu tua dengan kondisi keuangan yang memadai sampai akhir hayat kita, menyekolahkan anak sampai jenjang S2 di Universitas luar negeri atau kampus terbaik di negeri ini, pergi haji bersama keluarga besar kita (anak,istri dan kedua orang tua dan mertua kita), memiliki usaha seteleh pensiun, menjalankan aktivitas social dengan menggunakan dana dari kantong kita sendiri dll.

Untuk mencapai hal-hal tersebut di atas tentu memerlukan budget yang banyak, karena persiapan dan perencanaan yang baik mutlak diperlukan. Sejatinya, sejak kita mulai berpenghasilan sudah melakukan persiapan untuk mencapai hal-hal di atas. Semakin kita menunda menyiapkannya maka semakin sulit kita mengejarnya. Ingat dalam hidup ada istilah oportunity cost, inflasi, ini harus menjadi perhatian kita. Karena kita harus megenali langkah atau tahapan apa yang harus kita lakukan untuk merencakan keuangan keluaga kita. Setidaknya ada 6 tahapan/langkah yang harus kita tempuh:

1. Menentukan cita-cita/harapan/tujuan keuangan kita
2. Melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh (general chek up) terhadap kondisi keuangan kita
3. Memastikan rencana keuangan kita
4. Mengenali instrument investasi dan profil resiko kita
5. Mulailah menentukan investasi sesuai kemampuan Anda
6. berdisiplinlah dan monitor terus antara rencana dan hasil yang telah didapat…

Setidaknya inilah beberapa hal yang menjadi konsen kita dalam merencankan keuangan keluarga kita.... Insya Allah ke depan coba saya jelaskan masing-masing tahapan di atas...
Terimakasih.... salam sukses dan bahagia

Nur Jamaludin
Financial Advisor @Prodigy
Menara Thamrin floor17
Telp (021) 68962925

Perencanaan Keuangan (bag ke-1)


Teman, saya ingin sekali berbagi dengan Anda tentang perencanaan keuangan. Dan kali ini saya mau menulis seputar bagaimana merencanakan keuangan keluarga Anda. Namun sebelumnya izinkan saya mengutip ayat Al Quran sebagai inspirasi dalam tulisan ini:

Firman Allah:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok, bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan” (Al Hasyr:18)

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucap perkataan yang benar” (Annisa:9)

Dari 2 ayat di atas setidaknya ada beberapa hal yang bisa saya simpulkan… tapi sebelumnya saya mohon maaf karena dalam menyimpulkan ayat di atas saya tidak menggunakan kaidah tafsir apapun… saya hanya menyimpulkan berdasarkan pandangan (ro’yu) saya saja… Secara khusus saya hanya menyimpulkan berdasarkan persfektif perencanaan keuangan saja:

1. Ayat di atas mengajarkan kita untuk memperhatikan masa depan, ini artinya apa yang kita kerjakan hari ini haruslah merupakan satu rangkaian (alur) yang tak putus dengan apa yang kita inginkan, kita kehendaki dan rencanakan di masa depan. Dalam konteks perencanaan keuangan kita mengenal fase-fase pengeluaran uang yang dari masing-masing fase itu memiliki penekanan yang berbeda. Karenanya penting bagi kita untuk tahu dan mampu merencanakan keungan kita dengan bijak agar hidup kita menjadi lebih baik di kemudian hari.

2. Ayat kedua lebih spesifik mengingatkan kita untuk mampu menjaga amanah terbesar dalam kehidupan di keluarga kita yakni anak. Ayat di atas menekankan kepada kita untuk menjamin kebutuahan-kebutuhan asasi mereka seperti pendidikan, kasih sayang, dan lingkungan yang baik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut tentu kita tak bisa menafikan asfek keuangan yang memadai. Sederhananya, untuk menyiapkan anak yang kuat, sehat, cerdas, dan saleh tentu kita membutuhkan makanan yang baik, pendidikan yang ungggul, pendidikan mental yang serius. Hal ini tentu memerlukan uang bukan?

Dalam tulisan selanjutnya, Insya Allah saya akan membahas secara sederhana bagaimana merencanakan keuangan keluarga?

PruSyariah Dana Pendidikan, Solusi Anda



Anda pasti berharap anak Anda kelak menjadi “orang”? Pertanyaannya sudahkah Anda sebagai orang tua menyiapkan kebutuhan masa depan anak Anda sejak dini? Saya yakin Anda telah memikirkannya... Tapi cukupkah memikirkannya saja? Oh yaa tentu tidak... Anda harus berbuat sesuatu dari sekarang. Lakukan yang terbaik agar anak – anak Anda nanti bisa tumbuh berkembang. Salah satunya menyiapkan pendidikan terbaik untuk kelak menjadi orang yang berhasil --lebih berhasil dari Anda sendiri-- itu baru orang tua yang baik.

Sering dengar kampanye di TV tentang Sekolah Gratis ? Apa memang gratis betulan ??? Memang gratis... tapi yang gratis kan SPP-nya dan itu kan cuma di sekolah negeri ajach..... Lantas apakah Anda yakin dengan kualitas pembelajaran di sekolah gratis itu. Biasanya yang namanya gratis kualitasnya mudah dipertanyakan.... Tentu kita semua berharap bahwa ke depan sekolah benar-benar gratis dan kualitasnya pun tak kalah dengan sekolah-sekolah internasional. Kita boleh berharap tapi jangan juga meninggalkan persiapan yang mesti kita lakukan untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak kita.

Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan mimiliki polis asuransi pendidikan. Asuransi pendidikan penting bagi Anda karena selain memberikan keuntungan investasi, kita juga akan mendapatkan perlindungan (proteksi), sehingga ketika terjadi resiko terhadap Anda. Maka harapan Anda untuk memberikan pendidikan terbaik bagi putra-putri Anda masih bisa diwujudkan. Karena kewajiban Anda menyediakan dana pendidikan sesuai dengan apa yang Anda rencanakan akan dicover oleh perusahaan Assuransi.

Jadi, semakin dini maka akan semakin baik karena akan semakin banyak dana terkumpul , semakin besar jaminan kepastian pendidikan anak Anda tertata dengan baik , semakin ringan Anda menjalankan kewajiban anda sebagai orang tua. Betul khan ?
PRUSyariah Dana Pendidikan akan membantu Anda mewujudkan impian anak-anak Anda dengan minimal investasi adalah sebesar Rp.350.000 / bulan atau sebesar Rp.12.000 / hari anda menyisihkan uang untuk dana pendidikan putra - putri Anda.

Bagi Bapak / Ibu yang memiliki Penghasilan besar , saya sarankan untuk menyediakan dana lebih misalnya : Investasi per bulan nya sebesar Rp.500.000 atau Rp.1.000.000 / bulan , bisa juga Rp.5.000.000 / bulan , atau mungkin lebih besar lagi ?

Sekarang hubungi saya saja , sebutkan nama Anda dan nama anak Anda, umur Anda dan umur anak Anda , akan saya buatkan Ilustrasi Asuransi Pendidikan dari PruSyariah, nanti file ilustrasi nya akan saya kirimkan segera ke email Anda.
Telp saja 021 68962925 saya akan datang ke rumah Anda.

Senin, 15 Juni 2009

Investasi Emas, Asuransi Pendidikan atau Dana Pensiun?


Seorang teman bertanya kepadaku, apakah investasi emas lebih baik daripada asuransi dana pendidikan dan asuransi dana pensiun? berikut jawabanku:

Mbak/ibu Uchi terima kasih atas pertanyaan yang disampaikan kepada kami. Pada prinsipnya semua investasi yang ibu sebutkan adalah baik. Saya tidak bisa menjawab mana yang lebih baik, karena ketiga hal yang ibu sebutkan di atas semua kita butuhkan. Persoalannya adalah apa yang harus kita dahulukan? Investasi melalui emas atau ikut program asuransi pendidikan/dana pensiun. Jadi untuk menjawab itu, saya akan menjelaskan sedikit tentang masing-masing produk investasi di atas.

Saya ingin menjelaskan sedikit sebelum kita mengambil kesimpulan mana yang penting/perlu kita lakukan untuk mengembangkan keuangan kita. Investasi adalah menyisihkan dana untuk ditempatkan pada aset-aset yang diharapkan akan mengalami pertumbuhan nilai (yield) yang lebih baik dari tabungan. Investasi ini akan digunakan untuk kebutuhan di masa mendatang yang relatif agak panjang, seperti persiapan dana untuk anak kuliah, persiapan pensiun dan lain sebagainya. Investasi dalam produk keuangan bisa dilakukan dengan cara membeli saham, reksa dana, obligasi, atau alternatif investasi lainnya.

Kita juga mengenal emas sejak lama sebagai instrumen investasi. Kenapa logam mulia ini digunakan sebagai alat investasi? karena nilainya yang sangat stabil dan tidak memiliki dampak inflasi (zero inflation effect). Sebagai contoh: pada zaman nabi Muhammad saw untuk membeli seekor kambing (qibas) dibutuhkan 2 Dinar (dinar adalah koin emas yang digunakan untuk alat tukar yang terbuat dari emas 22 karat dg berat 4,25 gram), dan sekarang ketika kita ingin membeli 1 ekor kambing yang paling bagus sekalipun dengan menggunakan 2 koin emas dinar tersebut masih sangat mungkin bahkan kita masih mendapatkan kembaliannya. Harga dinar hari ini Rp. 1,342,740 atau harga emas 22 karat sebesar Rp 285,208. Stabilitas kurs emas bahkan bisa melampaui nilai Dollar. Ini artinya harga emas berbanding lurus dengan tingkat inflasi dan perubahan harga mata uang Dollar Amerika. Jadi kalau inflasi meningkat atau mata uang Dollar Amerika meningkat, maka harga emas pun ikut meningkat.

Keuntungan lainnya, harga emas dipatok dalam US$. Kalau terjadi peningkatan nilai US$, Anda dapat dua keuntungan sekaligus, yaitu dari kenaikan Dollar dan kenaikan harga emas itu sendiri. Namun, bila terjadi sebaliknya, hal ini bisa jadi pedang bermata dua tapi trendnya kenaikan harga emas selalu di atas harga Dollar.
Bila dibandingkan dengan berinvestasi langsung di mata uang US$, emas lebih menguntungkan. Di Indonesia, money changer relatif rewel. Mereka menghargai murah mata uang keluaran lama atau mata uang yang terlipat. Belum lagi ada risiko nomer seri palsu. Akibatnya, menyimpan mata uang USD harus selalu diperbarui. Berbeda dengan emas yang bisa dibeli dan didiamkan saja beberapa lama.

Selain koin emas dinar, Kita juga mengenal 2 macam produk emas lainnya, yakni: emas perhiasan dan batangan. Jika Anda membeli perhiasan emas, berarti kita membayar harga emas tersebut ditambah dengan ongkos pembuatan perhiasan tersebut. Artinya: makin rumitdan elok modelnya makin banyak uang yang kita bayarkan untuk ongkos pembuatannya. Tetapi ketika kita menjualnya, biasanya kita akan menerima harga emasnya saja. Sedangkan ongkos pembuatannya menjadi biaya yang harus kita keluarkan. Sedangkan emas batangan adalah emas yang tidak berbentuk perhiasan. Jika kita membeli emas batangan, kita hanya membayar harga emasnya saja, begitu juga ketika Anda akan menjualnya.

Kekurangan investasi emas terutama pada segi storage dan handling. Menyimpan “hard asset” seperti emas relatif beresiko dan mahal. Selain itu, apabila penyimpanan kurang baik, walau dibungkus protective cover, memungkinkan terjadinya oksidasi dan perubahan warna. Khusus emas berbentuk koin, kalau jatuh, penyok, atau cuil (chipped), sulit untuk di-treatment ulang dan bisa mengurangi harga. Kalau saya bilang, emas kurang cocok buat mereka yang ceroboh atau sembrono.
Selain itu, jika kita memiliki emas yang cukup banyak mungkin kita akan khawatir jika melakukan penyimpananannya di rumah sendiri. Tentu ini problem buat kita. Jangan sampai harta kita justru mengganggu perkebangan psikologis kita akibat ketakutan dan kekhawatiran yang tinggi terhadap resiko kecurian. Memang ada solusinya dengan menyimpan pada bank dalam safe deposit box. Tentunya ini memerlukan biaya. Minimal per tahun sekitar Rp 400-700ribuan.
Selanjutnya perlu sedikit saya jelas apa itu produk asuransi. Asuransi secara sederhana dapat digambarkan sebagai suatu mekanisme transfer resiko (risk transfering) keuangan dari satu pihak kepada pihak lain atau dalam konsep asuransi syariah dimaksudkan sebagai upaya tolong menolong antara sesama peserta dengan jalan mengshare resiko kepada seluruh anggota. Resiko musibah bisa terjadi pada kita, hal ini tentu akan menimbulkan resiko keuangan. Sebut saja, seorang pekerja bisa saja mengalami resiko cecat tetap, penyakit kritis, ataupun meningal dunia dalam hidupnya jika ini terjadi bukan tidak mungkin ia kehilangan incomenya. Hal ini bisa diminimalisir dengan kita ikut program asuransi. Jadi jelas, kegunaan produk asuransi adalah untuk ‘tempat bergantung’ dalam menghadapi keadaan yang tidak diinginkan dan memerlukan biaya besar, seperti operasi, atau ketika mengalami penyakit kritis sampai ke musibah kematian. Dengan produk ini, beban keuangan yang seharusnya Anda tanggung dapat dialihkan (risk transfering) ke perusahaan asuransi atau dalam produk syariah dilakukan (risk sharing) ke semua anggota/peserta asuransi.

Lalu apa asuransi pendidikan itu? Asuransi Pendidikan adalah asuransi yang memberikan dua fungsi (asuransi dwiguna) yaitu fungsi proteksi dan fungsi investasi. Ia memberikan fungsi proteksi dengan menanggung resiko kematian atas Anda, yaitu menjanjikan sejumlah tertentu uang jika Anda mengalami kematian. Biasanya uang pertanggungan yang diberikan disesuaikan dengan biaya pendidikan anak yang sudah disepakati dalam polis. Asuransi ini juga berfungsi sebagai investasi dengan mengelola dan menginvestasikan sebagian premi yang Anda bayarkan. Sebagai gantinya, perusahaan asuransi akan memberikan sejumlah dana yang besarnya sudah disepakati dalam polis dan waktu pembayarannya juga dijadual dalam polis agar sesuai dengan waktu sekolah si anak.

Selanjutnya apa itu Asuransi Dana Pensiun? Prinsip dasarnya sama seperti asuransi pendidikan seperti saya jelaskan di atas. Asuransi Dana Pensiun adalah asuransi yang memberikan proteksi keuangan terhadap risiko meninggal dunia dan sekaligus berfungsi sebagai tabungan untuk persiapan di masa pensiun. Lebih jauh, asuransi ini memberikan perlindungan keuangan (income protection) kepada ahli waris peserta, jika peserta meninggal dunia dalam masa asuransi ataupun jika peserta masih hidup pada akhir masa asuransi. Santunan yang akan diterima oleh peserta atau ahli warisnya dapat dibelikan anuitas yang memberikan uang secara berkala setiap bulan kepada peserta atau ahli warisnya.


Jika Anda mengikuti program asuransi dana pensiun ini tentunya Anda harus membayar premi, bisa tahunan atau bulanan. Jika Anda masih hidup sampai memasuki saat pensiun, maka Anda biasanya diperbolehkan memilih untuk mendapat sejumlah uang secara lumsump (biasanya 100 persen dari manfaat asuransi) atau memilih untuk mendapatkan uang pensiun setiap bulan secara berkala (anuitas). Nah, yang menarik di sini, jika peserta meninggal sebelum pensiun (misalkan karena sakit) istri atau anak akan mendapatkan uang pertanggungan asuransi (biasanya 100 persen) dari manfaat asuransi atau pembayaran uang pensiun secara berkala sampai meninggal dunia.
Jika peserta meninggal dunia karena kecelakaan, istri akan menerima manfaat asuransi (biasanya 200 persen dari manfaat asuransi). Tapi tentunya setiap produk bisa saja memiliki fitur yang berbeda-beda dalam memberikan fasilitas proteksi ini. Jadi penting sekali bagi Anda untuk teliti sebelum membeli. Pilihlah perusahaan asuransi dengan peringkat yang bagus. Ini bisa dilihat pada beberapa majalah yang secara berkala mengeluarkan peringkat perusahaan asuransi.

Dari uraian di atas, menurut saya kita membutuhkan ketiganya. Lalu mana yang harus kita pilih terlebih dahulu? Sebelum kita berinvestasi ada baiknya kita mengenal dulu piramida keuangan. Piramida keuangan ini menggambarkan step-step berinvestasi. Ke depan nanti secara bertahap akan saya jelaskan. Dalam piramida keuangan, setidaknya ada 6 pos keuangan yang harus kita penuhi terdahulu sebagai fundamental keuangan keluarga kita sebelum kita berinvestasi. Hal ini harus kita penuhi agar ketika investasi kita tak membuahkan hasil, kita masih tetap survive dan tidak terlalu terpukul/shock karena kita masih mampu memenuhi pos-pos urgent dalam pengeluaran rumah tangga kita. Pertama adalah kebutuhan pokok rumah tangga, jadi jangan ngomong soal investasi kalau untuk memenuhi kebutuhan pokok saja kita tak mampu. Selanjutnya adalah dana darurat (emergency fund), setelah memenuhi kebutuhan pokok kita harus mengisi pos dana darurat yang jumlahnya 3-6 bulan biaya rumah tangga kita. Bentuknya harus dana liquid (uang tunai atau simpanan tabungan di bank).

Berikutnya ke-3 s/d ke-6 masing-masing kita harus memiliki proteksi keluarga, dana pendidikan anak, dana pensiuan dan persiapan warisan (estate planning). Pos ketiga sampai keenam ini sangat penting untuk dipenuhi, kita harus mampu menyisihkan pendapatan kita untuk keempat pos di atas. Selanjutnya barulah kita memasuki ranah investasi lainnya. Jadi menurut saya sangat baik jika kita memiliki investasi emas karena ia akan mampu meng”hedging” (melindungi) nilai uang kita dari inflasi. Namun demikian, sudah selayaknya kita memiliki polis asuransi pendidikan untuk anak kita yang akan melindungi cita-cita mereka untuk mengejar mimpinya dan dana pensiun juga amat penting kita miliki karena saya yakin semua orang menginginkan ketika masa pensiunnya tiba ia tak capek lagi untuk bekerja keras memenuhi biaya-biaya hidupnya di hari tua. Kita juga merindukan di kala pensiun kelak, hari-hari dijalani dengan santai, senang dan bahagia. Ketika kita mengikuti program asuransi dana pensiun kita juga sekaligus bisa mengambil program persiapan warisan, karena kita bisa menentukan berapa nilai pertanggungan yang mau kita wariskan ke anak-anak kita. Semoga ibu Uci memahaminya. Selamat berinvestasi. Sukses dan salam bahagia.

Nur Jamaludin (Bintaro 15 Juni 2009)
Catatan: Bu Uci saya siap membantu ibu jika akan mengambil produk asuransi yang baik. Telp saja saya di nomor (021) 68962925.

Selasa, 09 Juni 2009

Ayo Segera Siapkan Dana Pendidikan Anak Anda


Seorang teman mengeluh kepadaku...... ”Uh... sekolah zaman sekarang pusing ngurusnya, bingung mo masukin anak sekolah, mahal banget....” emangnya berapa pak, tanyaku... ”masuk SDIT uang masuknya ajah Rp6,5 juta”. ”Itu murah pak”, jawabku. ”kemaren di sekolah anakku masuk TK ajach Rp 8 juta-an”,tambahku. Itulah sekelumit dialogku dengan seorang teman yang mengeluhkan biaya pendidikan saat ini.

Beberapa minggu kemudian, temanku mengontakku... ”pak, tolong cariin pembeli dong aku mo jual laptopku, biaya masuk sekolah dah jatuh tempo” Karena sayang dan cintanya yang amat tinggi kepada anaknya tersebut, temanku rela menjual Laptopnya yang kebetulan baru dia beli 4 bulan lalu. Dan setahuku laptop tersebut adalah perangkat utama yang dia gunakan untuk mencari nafkah sehari-hari.

Kita mafhum bahwa biaya pendidikan saat ini sangatlah mahal. Memang ada sekolah murah. Tapi, rasanya banyak orang yang gak tega memasukkan anak ke sekolah tersebut, karena khawatir kualitas pendidikannya rendah. Kita bisa membayangkan kalau pendidikan dasar saja dah mahal bagaimana biaya di perguruan tinggi. Apalagi perguruan tinggi sekarang sudah ”diprivatisasi” melalui Undang-Undang BHP. Berapa dana yang harus kita siapkan nanti, 10 sd 13 tahun yang akan datang... tentu akan lebih mahal lagi.

Belajar dari pengalaman temanku, lewat tulisan ini saya ingin berbagi dengan teman-teman. Banyak di antara orang tua yang ¬ telah sadar bahwa pendidikan itu sangat penting ¬tetapi saya melihat masih sedikit yang mempedulikan persiapan dana pendidikan itu sendiri. Seperti pengalaman teman saya tadi. Seandainya saja ia menabung Rp 200 ribu sebulan ketika anaknya masih berusia 1 tahun. Saya memastikan ia tak lagi harus menjual laptop kesayangannya. Jadi penting ga sich kita menyiapkan dana pendidikan sejak sekarang?

Setidaknya ada 5 hal kenapa kita mesti menyiapkan dana pendidikan anak kita sedini mungkin:

1. Saat ini biaya pendidikan sangat mahal
Saya ingat betul ketika masuk kuliah 11 tahun lalu di sebuah Universitas Negeri di Jakarta, saya hanya membayar uang masuk kuliah sebesar Rp 500.000,- dan uang semesteran hanya sebesar Rp 254.000,-. Dan sekarang ketika saya bertanya dengan salah seorang mahasiswa di almamater saya tersebut ia harus mengeluarkan uang masuk hampir Rp 10 juta dengan uang semesteran lebih dari Rp 2juta. Teman contoh di atas adalah untuk kampus negeri dan memang terkenal paling murah di Jakarta. Tentu kita bisa membayangkan bagaimana kampus swasta papan atas atau menengah, tentu lebih mahal lagi. Dan konon untuk uang masuk saja ada kampus yang memumungut biaya sampai Rp 100 juta. Coba kita bayangkan ke depan andaikan sekarang anak kita berusia 3 tahun berarti 15 tahun yang akan datang. Pasti ini akan membuat kita sesak nafas.

2. Inflasi yang Tinggi untuk Biaya Pendidikan.
Setelah kita tahu bagaimana mahalnya biaya pendidikan, kita juga harus menyadari bahwa perekonomian dunia tak pernah lepas dari inflasi. Kami ingat betul inflasi lebih dari 70% pernah terjadi di tahun 1998. Dan rata-rata inflasi kita 6 s/d 12 persen. Jika kita ambil rata-rata saja 10 % pertahun, kita bisa memperkirakan biaya pendidikan tinggi untuk anak kita 15 tahun kemudian jika biaya masuknya saja sekarang Rp 10 juta berarti sebesar hampir Rp 42.0000.0000,00 dan jika uang masuknya Rp 100.000.000,00 saat ini berarti 15 tahun yang akan datang kita harus menyiapkan dana Rp 420.000.000,00.

3. Standar Pendidikan yang Terus Meningkat
Perkembangan zaman yang begitu pesat membuat standar kehidupan menjadi meningkat pula. Untuk dapat eksis dalam kompetisi ke depan tentu sangat membutuhkan kualitas SDM yang hebat. Hal ini tentunya sangat membutuhkan tenaga-tenaga terdidik. Saat ini kita bisa menyaksikan bagaimana sulitnya mencari pekerjaan bagi lulusan SMA dan S1. Apatah lagi nanti 15 tahun kemudian, tentunya standar pendidikan minimal akan lebih tinggi lagi.

4. Perkembangan Ekonomi tak Selamanya Baik
Analis ekonomi mengatakan bahwa tahun 2008 ekonomi dunia berada dalam kondisi buruk dan tahun 2009 sampai 1 tahun ke depan kecenderuangan ekonomi masih akan buruk. Kita tak menyangka kalau Amerika yang ekonomi negaranya dikagumi banyak orang ternyata harus terpuruk. Ratusan perusahaan besar di negeri Paman Syam tersebut banyak yang bangkrut. Hal ini pun membawa dampak negatif kepada ekonomi kita. Ke depan ketidakpastian ekonomi pun tetap menghantui negera kita, karena interdependensi ekonomi dunia adalah keniscayaan. Sebagian kita merasakan dampak buruk ekonomi dunia ini terhadap penghasilannya. Jadi bukan tidak mungkin kita yang hari ini tak merasakan, akan ikut juga merasakan dampaknya terhadap ekonomi keluarga kita.

5. Banyak Resiko terhadap Tubuh kita
Kita kadang sering tidak menyadari bahwa tubuh kita lambat laun menua. Semakin tubuh kita menua semakin banyak problem menghampirinya. Mulai dari tenaga yang tak sekuat dahulu, mudah capek, cepat lelah, bahkan gampang sakit-sakitan. Jika ini terjadi maka produktifitas kita dipastikan akan menurun. Bukan tidak mungkin suatu saat kita tak mampu lagi bekerja karena terkena risiko tubuh yang kita tak kehendaki, semisal penyakit atau cacat permanen. Tentu kita berharap dan berdoa kepada Tuhan untuk terhidndar dari hal ini. Jadi, sangat urgen bagi kita yang ingin melihat anak kita tumbuh menjadi sosok yang melampaui kesuksesan kita untuk menyiapkan dana pendidikan selagi kita masih mampu berbisnis atau bekerja.

Setidaknya 5 hal di atas bisa menjadi pertimbangan teman-teman untuk mau dan bisa menyiapkan dana pendidikan anak-anaknya dari sekarang..... salam Bahagia

Bagi Teman-teman yang mo sharing tentang hal di atas. Bisa janjian dengan saya. Silahkan telpon/sms saya di nomor (021) 68962925. Kita bisa bertemu di kantor saya Menara Thamrin Lt.17. atau bisa janjian di tempat lain yang dikehendaki...